Belajar IKHLAS dari Akar Pohon

Marilah sejenak kita perhatikanlah dengan seksama sebatang pohon yang rindang daunnya dan berbuah lebat yang ada disekitar kita, di halaman depan, samping atau belakang rumah atau di sekitar lingkungan kantor dimana kita biasanya bekerja. Kita sependapat bahwa dari hasil pengamatan kita tersebut akan tampak suatu kondisi struktur pepohonan yang terdiri dari buah merupakan unsur yang sangat dominan dalam benak pikiran kita, karena memang buah merupakan hasil yang secara langsung dapat kita nikmati bagaimana rasanya yang enak dan menyegarkan, kemudian rindangnya dedaunan, baru kemudian kita melihat ranting, dahan dan pohon yang kokoh, sedangkan akar yang merupakan struktur tanaman yang menempati posisi paling penting, strategis dan utama sama sekali luput dari pengamatan kita, padahal seluruh bagian pepohonan menggantungkan keberlangsungan hidupnya pada akar, batang, dahan, ranting, daun, bunga terlebih lagi buah sangat tergantung kelangsungan hidupnya pada akar.

Kembali jika kita mau memperhatikan bagaimana proses lahirnya suatu tanaman sebatang pohon yang bermula dari sebuah biji, sebelum membentuk bagian yang lain, yang pertamakali terbentuk adalah akar, karena dengan akarlah seluruh makanan dan nutrisi yang dibutuhkan sebatang pohon untuk hidup harus dipenuhi, tapi saying akan tidak tampak, tidak kelihatan dan amat jarang menjadi perhatian kita mana kala memandang sebatang pohon yang rindang, ranum dengan buahnya yang segar. Padahal dalam proses pertumbuhan sebatang pohon hingga menghasilkan putik bungan dan buah, posisi dan peranan akar adalah ujung tombaknya.

Saripati tanah yang mengandung berbagai unsure nutrisi sebagai makanan yang akan diproses lebih lanjut tidak bisa tidak harus melalui akar dahulu. Jika akar ini sehat maka bisa dipastikan proses berikutnya akan berjalan normal. Namun sebaliknya sesubur apapun tanah yang didiami, manakala struktur utama yang bernama akar ini bermasalah, bisa dipastikan efeknya dapat berpengaruh pada proses selanjutnya dan kemungkinan terburuk adalah berakhirnya keberlangsungan hidup sebatang pohon, sekali lagi filosofi yang dapat kita petih hikmahnya adalah akar yang begitu penting dan menentukan bagi sebatang pohon, akan tetapi selalu tidak nampak, ia berada ditempat yang kebanyakan manusia tidak memperhatikannya. Padahal mulai dari akar ini akan terbentuk batang pohon yang kuat, dahan, ranting, serta dedaunan asri yang sejuk dipandang mata.

Dan yang paling dinanti tentu saja bunga yang indah dan buah-buahan yang segar lagi menyehatkan. Pernahkan kita memperhatikan aneka warna bunga yang merekah dan memancarkan keindahannya? Pernahkah kita perhatikan rumah kecil dengan sederetan pepohonan dan aneka bunga menghiasi halamannya? Kesan yang timbul tentu kesejukan serta kenyamanan, bukan kecil dan sempitnya rumah itu.

Sesungguhnya akarlah yang menjadikan sebatang pohon tegak dan hidup, akan tetapi ia tersembunyi didalam tanah, tidak terlihat oleh manusia. Ia rela semua mata manusia kagum dan menyukai bagian yang lainnya, entah batang kayunya yang kuat atau buahnya yang lezat. Akarlah yang bersusah payah merambat ke segala arah tak kenal kering serta tandusnya tanah di musim kemarau, mencari makanan demi tegak dan hidupnya sang pohon. Ia tidak pernah mengeluh lantara merasa capek berpuluh-puluh meter mengais saripati tanah, lantas kesal, komplain dan "mogok kerja". Apalagi minta "pensiun", jadi akar tidak akan pernah Pensiun. Biarlah akar terus tersembunyi di dalam tanah asalkan bisa memberikan manfaat yang terbaik bagi yang ada di permukaan tanah Itulah prinsip hidup akar.

Begitulah Allah swt mencontohkan keikhlasan sejati pada manusia melalui salah satu contoh ciptaan-Nya, akan tetapi sedikit sekali kita manusia yang mengambil fenomena alam ini sebagai pelajaran dalam mengayuh biduk di tengah samudra kehidupan. Sebagian dari kita lebih mengutamakan ketenaran, popularitas sehingga membangun amal yang diliputi hiruk pikuk publikasi, gaung kemasyhuran dan terjerumus riya, tidak lagi mengedepankan prinsip perjuangan dan pengorbanan yang tulus ikhlas.

Kapitalisme dan materialisme menjadi acuan kebanyakan dari kita dimana segala yang kita lakukan hanya untuk memberikan yang berbaik bagi dirinya sendiri, kelompok kita sendiri tanpa peduli dengan yang lain. Padahal Allah swt menghendaki manusia mengikuti karakter akar pohon keimanan, akarnya menghunjam ke dalam bumi, batangnya menjulang tinggi ke langit dan memberikan buah yang lezat bagi siapa saja. (QS. Ibrahim : 24-25). Sungguh mustahil tanpa akar yang menghujam kuat ke bumi akan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi, karena badai dan topan akan mudah melumatkannya sebelum proses pembuahan terjadi.

Dalam kehidupan manusia memberi arti bahwa suatu amal yang berangkat dari niat yang tidak ikhlas mustahil akan memperoleh hasil baik dan memuaskan. Kalaupun membawa kesuksesan maka itu bersifat semu dan membawa kemudharatan lebih besar dari maslahatnya. Niat yang terkonatmimnasi dengan polusi hawa nafsu akan merusak amal, mengotori jiwa, melemahkan barisan dan menggagalkan pahala, akibatnya rihdo Allah swt yang kita tuju tidak juga kunjung datang. Namun Allah swt maha bijaksana agar ummat manusia bisa seperti akar pohon, maka ibadah puasa mengajarkan manusia menjadi "akar" kehidupan yang sejati. Jika ibadah seperti sholat, zakat, haji bisa dilihat karena memang tampak kasat mata, maka ibadah puasa adalah ibadah yang sulit diketahui oleh orang lain, HANYA ALLAH SWT DAN DIRINYA SENDIRI YANG TAHU. Jadi ibadah puasa merupakan latihan bagi kita agar kita menjadi akar bagi kehidupan ini, selamat menjalankan ibadah puasa, semoga kita berhasil menggapai kembali menjadi fitrah manusia disaat kumandang Takbir bergema di hari raya nan fitri…...

KHAIRIL ANWAR
Pengamat budaya dan penulis produktif dari Krakatau Engineering Co.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Menerobos Lampu Merah



Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jack segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lenggang. Lampu berganti kuning. Hati Jack berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Jack bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. "Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju.

Prit! Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jack menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing. Hey, itu khan Bob, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Jack agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.

"Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!"

"Hai, Jack." Tanpa senyum.

"Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah."

"Oh ya?" Tampaknya Bob agak ragu.

Nah, bagus kalau begitu. "Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong."

"Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini."

O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jack harus ganti strategi. "Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala." Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

"Ayo dong Jack. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu."

Dengan ketus Jack menyerahkan SIM lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bob menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bob mengetuk kaca jendela. Jack memandangi wajah Bob dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bob kembali ke posnya.

Jack mengambil surat tilang yang diselipkan Bob di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jack membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bob.

"Halo Jack, Tahukah kamu Jack, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, Ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah.Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jack. Doakan agar permohonan kami terkabulkan.Berhati-hatilah.Bob"

Jack terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bob. Namun, Bob sudah meninggalkan pos jaganya entah kemana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.

Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati. - Penulis tanpa nama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Mengintip Gaya Hidup Mereka yang Sukses

Ada satu lembaga penelitian sekuler di USA yang meneliti tentang orang orang yang hidupnya sukses dan bahagia. Karena lembaga yang meneliti ini sangat sekuler, maka tolok ukur atau kriteria orang yang sukses dan bahagia pertama adalah banyaknya uang yang dimiliki (perspektif financial).

Lembaga tersebut akhirnya mensurvai orang orang kaya (para milyuner) dengan sample awal sebanyak lebih dari 200 ribu orang milyuner. Dari 200 ribu itu disaring kadar bahagianya berdasarkan berbagai parameter parameter tertentu termasuk keharmonisan kehidupan dalam keluarga. Hasil saringan terakhir ada sekitar 200 orang yang dianggap sangat bahagia, karena selain kaya, bisnisnya luar biasa, dapat menikmati hidup, keluarganya, beres. Hasil survai tersebut ditulis dalam buku karangan Thomas Stanley berjudul "The Millionaire Mind." Orang orang kaya tersebut rata rata sudah berumur, mereka adalah orang kaya dalam 1 generasi, artinya bukan kaya karena warisan, atau dapat lotre atau dapat harta karun, akan tetapi kaya dengan modal atas jerih paya sendiri alias hasil kerja keras sendiri.

Kemudian orang orang ini diwawancara satu persatu secara detail, dan pada akhirnya disimpulkan gaya hidup orang orang kaya yang sukses dan bahagia tersebut ke dalam sepuluh gaya hidup mereka, yaitu :

1 . Orang orang tersebut frugal atau sangat hemat tapi tidak pelit, artinya mereka tidak boros, penuh pertimbangan dalam memanfaatkan uang mereka. Untuk beli sesuatu, harus pikir pikir dulu sekitar 20 kali apakah yang akan dibeli tersebut memang betul betul merupakan suatu kebutuhan atau hanya sekedar keinginan, mereka adalah tipe orang yang tanya sama Tuhan tentang segala sesuatu pengeluaran. Mereka tidak diperbudak mode, meskipun tidak kuno, tapi modis. Mereka tahu di mana beli barang bagus tapi murah.

2. Orang orang tersebut selalu hidup di bawah income mereka, tidak hidup gali lobang tutup lobang alias anti utang, anti besar pasak dari pada tiang, tidak merasa gengsi jika hidup di bawah pendapatan yang diterima.

3. Sangat loyal terhadap pasangan tidak kawin cerai dan berusaha selalu setia pada pasangan, baik dalam keadaan suka dan duka, termasuk mencintai keluarga besar.

4. Mereka selalu lolos dari prahara konflik baik dalam keluarga maupun bisnis (di USA sering resesi ekonomi, mereka selalu lolos). Setelah ditanya apa kunci lolosnya mereka dari prahara kegentingan dan ancaman, jawaban mereka adalah "overcoming worry and fear with The Bible and pray, with faith to God. We have God and His word." Artinya mereka menyandarkan hidup pasrah pada Tuhan, padahal negara mereka adalah Sekuler.

5. Cara berpikir mereka berbeda dalam segala segi dengan orang orang kebanyakan, contohnya, kita kalau pergi ke mall, mikir belanja untuk abisin duit, sedangkan mereka malah survey mencari peluang bisnis apa yang paling laku di mall. They think differently from the crowd. Mereka "The Man of Production"bukan The Man of Consumption."

6. Ketika ditanya kunci sukses mereka, adalah :

a. Punya integritas = satunya kata dengan perbuatan, omongan dan janji bisa dipegang dan dipercaya, jika diberikan amanah selalu ditepati, tidak berkhianat atau tidak munafik, menjunjung etika, moral, dan nilai nilai agama.

b. Disiplin = tidak mudah dipengaruhi, dalam segala hal, termasuk disiplin dalam hal waktu, aktivitas yang teratur, makan, olah raga, rekreasi, ibadah/kebaktian yang juga teratur, mereka orang yang tidak sembarangan konsumsi makanan, tidak serakah/rakus.

c. Selalu mengembangkan social skill = cara bergaul, belajar getting along with others people, belajar leadership, menjual ide, mereka orang yang meng upgrade dan meng-up date dirinya, tidak malas membaca dan belajar dari orang orang terdekat dan yang dikenal, mau menerima kritikan, sekalipun pedas.

d. Punya pasangan yang men-support, selalu mendukung dalam keadaan senang maupun duka lara, yang penting menurut mereka, integrity dimulai di rumah, kalau seorang suami/istri tidak bisa dipercaya di rumah, pasti tidak bisa dipercaya di luar.

7. Pembagian waktu dan aktivitas yang mereka lakukan paling banyak untuk hal hal berikut :

a. Mengajak pasangan, angota keluarga seperti anak dan cucu untuk sport/olah raga, rekreasi, alasannya dengan olah raga dan rekreasi bisa meningkatkan derajad kesehatan, daya tahan tubuh, memupuk "fighting spirit" yang penting untuk pertandingan jasmani dan rohani untuk menang sebagai orang beriman, untuk bisa sportif (menerima kenyataan, tetapi dengan semangat untuk memperbaiki dan menang).
b. Banyak memikirkan tentang investasi jangka panjang, mulai skala kecil kecilan hingga yang besar.

c. Banyak waktu berdoa mulai ketika bangun tidur, ketika memulai aktivitas, ketika mulai makan, selesai makan, sampai sebelum tidur senantasa memanjatkan doa dan puji-pujian kehadirat Illahi, mereka selalu mencari kasih sayang Tuhan, selalu berupaya belajar mengetahui, memahami, dan mengamalkan Firman Tuhan. Ini menjadi lifestyle mereka sejak muda, dewasa dan tua.

d. Attending Religious Activities. Senang sekali mengikuti acara acara kebaktian, kerohanian, dan sosial kemasyarakatan dalam komunitas mereka sendiri maupun masyarakat luas.

e. Socializing with Children and Grand Child, ngobrol menyenangi, menyantuni anak anak sebagai generasi muda penerus bangsa.

f. Entertaining with Friends, maksudnya bergaul, membina hubungan atau relasi yang baik dan saling menguntungkan untuk seumur hidup.

8. Have a Strong Religious Faith, dan menurut mereka ini kunci utama sukses mereka.

9. Religious Millionaire. Mereka tidak pernah memaksakan suatu jumlah aset sama Tuhan, tapi mereka belajar mendengarkan suara Tuhan, berapa jumlah aset yang Tuhan inginkan buat mereka. Selalu berdoa minta guidance untuk bisnis. Mereka bukan tipe menelan semua tawaran bisnis yang disodorkan kepada mereka, tapi tanya Tuhan dulu untuk mengambil keputusan.

10. Ketika ditanya tentang siapa mentor mereka, jawabannya adalah Tuhan.*** (dikutip dari krakatau-it)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Tukang Kayu dan Rumahnya

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.


Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.
Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.


Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. "Ini adalah rumahmu, " katanya, "hadiah dari kami."

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

Inspirasi: "Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri". (Adapted from The Builder - Cecilia Attal)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

kata bijak Einstein

Meski ia mengatakan, "Aku tidak punya bakat khusus. Aku hanyalah orang yang penasaran." namun nama "Einstein" sangat identik dengan kata "Jenius". Hampir tidak ada seorangpun yang menolak jika Einstein dikatakan sebagai prototipe manusia jenius. Berikut berbagai pemikiran dan pendapat sang maskot ilmuwan modern.


  • Hakikatku adalah yang aku pikirkan, bukan apa yang aku rasakan
  • Selagi ada cinta tidak perlu ada lagi pertanyaan
  • Aku Berpikir terus menerus berbulan bulan dan bertahun tahun, sembilan puluh sembilan kali dan kesimpulannya salah. Untuk yang keseratus aku benar.
  • Kalau mereka ingin menemuiku, aku ada disini. Kalau mereka ingin bertemu dengan pakaianku, bukalah lemariku dan tunjukkan pada mereka. (Ketika istrinya memintanya berganti untuk menemui Duta Besar Jerman)
  • Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya.
  • Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan tapi imajinasi.
  • Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuanLogika akan membawa Anda dari A ke B. Imajinasi akan membawa Anda kemana-mana.
  • Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia tidak pernah mencoba sesuatu yang baru
  • Hal yang paling sukar dipahami di dunia ini adalah pajak penghasilan.
  • Kecerdasan tidak banyak berperan dalam proses penemuan. Ada suatu lompatan dalam kesadaran, sebutlah itu intuisi atau apapun namanya, solusinya muncul begitu saja dan kita tidak tahu bagaimana atau mengapa.
  • Kebahagiaan dalam melihat dan memahami merupakan anugerah terindah alam.
  • Hanya ada dua cara menjalani kehidupan kita. Pertama adalah seolah tidak ada keajaiban. Kedua adalah seolah segala sesuatu adalah keajaiban.
  • Usaha pencarian kebenaran dan keindahan merupakan kegiatan yang memberi peluang bagi kita untuk menjadi kanak-kanak sepanjang hayat.
  • Hanya seseorang yang mengabdikan dirinya untuk suatu alasan dengan seluruh kekuatan dan jiwanya yang bisa menjadi seorang guru sejati. Dengan alasan ini penguasaan menuntut semuanya dari seseorang.
  • Di tengah kesulitan ada kesempatan. 
  • Kita tidak bisa menyelesaian suatu masalah dengan jalan berpikir yang sama ketika kita menemukan masalah tersebut.
  • Rahasia kreatifitas adalah mengetahui bagaimana menyembunyikan sumber kreatifitas tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Jawaban...

hanya ada rasa itu yg hinggap di hatiku

rasa yg membuat diriku tak sadar akan suatu kenyataan
berulang aku mencoba mencari jawaban
tapi semua jawaban yg ku dapat bukan yg ku inginkan

telingaku mendengar tapi tak terdengar, mata hatiku pun tertutup
tapi aku tetap mencari jawaban
mungkin bukan jawaban dari mereka, tapi jawaban dari MU
setiap malam aku mencari jawab MU
aku yakin diriMu pasti memberikan jawaban itu
sampai saat itu tiba, aku yakin itu jawaban dari MU

TUHAN, sekarang aku tau apa yg harus aku lakukan
aku tau ini jalan yg terbaik untuk ku
karena aku yakin KAU menunjukkannya untuk ku ..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Thank's

Kita hidup...
kadang tak sejalan dengan apa yang kita inginkan,
disinilah kita harus banyak berusaha dan berjuang untuk hidup kita yang lebih layak.
dan tak lupa tentunya Peranan yang Maha Kuasa sangat besar artinya untuk kita, untuk itu kita harus senantiasa berdoa kepada yang Maha Kuasa agar jalan kita selalu lancar dan perjuangan hidup kita dibalas dengan kebaikan.
Thank's ya Allah..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Photobucket

kontak

Your Name
Your Email Address
Subject
Message
Image Verification
captchaPlease enter the text from the image: [ Refresh Image ] [ What's This? ]